Putri Denok

At 4:25 PM

Chikmah Na – Putri Denok (https://www.facebook.com/millahl)

Putri Denok Lastri, gadis yang selalu dipuja semua pemuda di desanya. Banyak gadis sebayanya yang merasa iri. Bagaimana tidak, kecantikan alami terpahat sempurna di wajah gadis itu. Di tambah bentuk tubuknya yang idealis membuat gadis itu menjadi primadona yang selalu di perebutkan. Tak sedikit pengusaha kaya berniat ingin mempersunting lastri. Suatu hari datang seorang pemuda menemui lastri, ia berniat menjadikan lastri sebagai istrinya. Dengan angkuh lastri menolak, bahkan dia menghina pemuda itu dengan kata-kata kasar.

"punya apa kau berani melamarku ! sudah jelek miskin pula ! tak tahu malu sekali datang kemari. Asal kau tau saja banyak pengusaha muda kaya menginginkan aku. Mereka jauh lebih tampan dan yang jelas lebih kaya. Apa yang aku mau pasti di turuti, segala keinginanku akan terpenuhi. Sedangkan kamu makan sehari-hari saja susah. Pergi sana..! aku tak sudi melihat tampang kotormu itu. " Dengan wajah merah padam menahan malu, pemuda itu pergi meninggalkan lastri.

" dasar gadis sombong...lihat saja nanti akan ku balas perbuatanmu itu. Kau akan merasakan hal yang lebih menyakitkan dari apa yang ku alami. " umpat karto dalam hati.

Setelah kejadian itu karto tak pernah terlihat lagi. Suatu malam lastri terbangun dari tidurnya. tenggorokannya terasa kering. Ia pergi ke dapur berniat mengambil segelas air. Lastri tak menyadari dirinya dalam bahaya, sebuah pukulan benda berat mengenai tengkuknya membuat lastri kehilangan kesadaran. Tubuh lastri di seret menuju hutan, disana kaki dan tangannya di ikat pada sebuah batang pohon. Karto menyiram wajah lastri dengan air agar dia sadar.

" ahirnya kau sadar juga..." gumam karto, ia mengeluarkan sebuah pisau dari balik bajunya.

" mau apa kau... dasar gila ! lepaskan aku sialan..! teriak lastri. Tanpa peduli karto menggores wajah lastri secara perlahan. " wajah ini yang selalu kau banggakan. wajah yang membuat kau begitu sombong...sekarang lihatlah akan ku buat wajahmu menjadi buruk rupa... ha ha ha.." tawa karto lantang.

" tidaaak... jangan lakukan itu... ku mohon maafkanlah aku,..toloong.." rintih lastri memelas. Seperti orang kesetanan karto menyayat-nyayat kulit lastri. Menancapkan pisau di tangan lastri dan mengelupasi tiap kuku di jari jemarinya. Tangis lastri pecah menahan sakit yang mendera.

Tak sampai di situ, karto kembali menancapkan pisaunya di kedua kaki lastri berkali-kali. Memukulinya keras-keras sampai tulang-tulangnya patah. Dengan sisa tenaga lastri mencoba memberontak dan dengan terseok ia kabur dari karto. Melihat hal itu karto semakin geram, ia mencabik punggung lastri membabi buta. Lastri roboh mencium tanah, karto menendang tubuhnya berkali-kali. Ia mencongkel kedua mata lastri dan memotong telinganya.

karto tertawa terbahak-bahak melihat lastri yang sekarat. seluruh tubuh lastri bersimbah darah, lastri mengejang meregang nyawa. " dan ini balasan untukmu...gadis sombong sepertimu harus di hukum agar tak menghina orang lain." Karto mengambil kapak di sampinya kemudian mengayunkan tepat di leher lastri. Kepala lastri menggelinding di tanah.

Tawa karto semakin membahana, ia merasa puas telah membuat perhitungan dengan gadis yang menghinannya. Tanpa rasa berdosa ia pergi begitu saja meninggalkan desa. Tak ada yang tahu tentang kejadian malam itu. Bertahun-tahun kemudian para warga di gegerkan dengan teror hantu perempuan.

Warga menyebutnya PUTRI DENOK yang artinya gadis yang teramat cantik. Ia membunuh setiap pemuda yang berciri-ciri seperti karto yaitu memiliki tahi lalat di hidung, untuk membalaskan dendamnya. Warga yang ketakutan memilih pindah dari desa tersebut sehingga desa itu menjadi desa tak berpenghuni. Namun teror dari putri denok masih berlanjut mencari mangsanya.

_________________@__________________

CERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
CERITA SELANJUTNYA
Next Post »
Komentar Menggunakan Akun Facebook
0 Komentar Menggunakan Akun Blogger

Berkomentarlah Yang Baik dan Sesuai Dengan Artikel :) dan Jika Ingin Menyisipkan Emotikon Pada Komentar, silahkan Klik Tombol EmoticonEmoticon