Akhir minggu esok aku dan keluarga
berencana untuk menjenguk kakek, karena sebelumnya nenek sudah memberi tahu
kalau kakek sedang sakit keras, hmmm sebenarnya ini bukan weekend yang aku
harapkan, alih2 berpesta dengan para perempuan aku malah menjenguk kakek,
ditambah tempat yg sangat creepy membuatku tambah malas untuk kesana. Bayangkan
saja rumahnya terletak di atas bukit yg jauh dari pemukiman. Untungnya temanku
cody setuju untuk menemani ku kesana, dia memang sudah kenal akrab dengan
keluargaku, katanya ia sangat menyukai masakan nenekku, huftt beruntungnya aku.
Kami pun berangkat dari rumah sekitar jam 6 sore, saat itu hujan mengguyur cukup deras ditambah kabut yg cukup tebal membuat ayah harus fokus kejalan, sesampainya disana kami disambut oleh senyuman hangat nenek, aku, ayah dan ibu pun segera menemui kakek, kondisi kakek sangat parah ia seperti mengalami masa2 kritisnya, aneh apa sebaiknya tidak dibawa kerumah sakit saja ?
Keesokan harinya aku, cody, ibu dan ayah piknik didekat danau halaman belakang, sayang kakek dan nenek tidak bisa ikut, sehabis makan aku dan cody memutuskan untuk berenang didanau, saat sedang berenang aku dikagetkan oleh teriakan cody dari mimik wajahnya ia seperti melihat hantu, dengan cepat ia segera berlari kedalam rumah, tidak sempat aku bertanya kepadanya ada apa, mungkin ia melihat ular, dari kecil ia kan sudah pobia terhadap hewan melata.
Malam pun tiba, malam yg dingin, angin disini membuat bulu tangan ku berdiri. sangat bosan disini tidak ada yg menemaniku cody sedang tidur, ibu dan nenek sedang masak, ayah sedang bersama kakek. untungnya aku bawa laptop sehingga aku dapat video call dengan teman perempuanku berharap saja menemukan kehangatan hihihi, benar saja suasana yg tadinya dingin menjadi panas dan gerah, aku pun memutuskan untuk mandi dulu sehingga aku lupa aku meninggalkan temanku yg masih terhubung divideo call, dengan segera aku menemui temanku sehabis mandi. Aneh ia berbicara dengan gagap dan wajahnya pun berubah pucat,
"Hei maaf, aku tidak sengaja meninggalkanmu tadi ahaha"
"Ttttadi ittu sssiapa ?" Jawabnya dengan suara yg patah2
"Tadi kapan ?"
"Saat kamu pergi aku melihat ada seseorang yg menyeret orang lainnya" mukanya tambah pucat.
"Apakah kamu yakin ?" Jawab ku semakin penasaran, koneksinyapun terputus
Aku semakin panik karena mendapati tetesan darah didepan kamarku,
"Apakah mungkin yang dikatakan dia benar, apakah ada pembunuh atau apapun berada didalam rumah" aku pun segera mengunci pintu kamarku dan bersembunyi dibalik selimut, tidak lama setelah itu aku mendengar teriakan ibu memanggil nama ku dari luar, aku yg sebenernya takut pun memberanikan diri untuk keluar kamar, dengan lutut yg gemetar perlahan aku membuka pintu kamar,
"Aaapa menngapa sudah tidak ada ? " sontak aku ketika tidak melihat adanya berkas tetesan darah didepan kamar, akupun merenung sejenak dan meyakinkan diriku bahwa darah yg kuliat tadi hanyalah hayalan ku saja.
Cody datang menghampiriku dengan wajah baru bangun tidurnya
"hei sobat sekarang sudah saatnya makan malam bukan ? Ayo aku sudah tidak sabar mencicipi masakan nenekmu". Masih dengan wajah kebingungan aku terdiam didepan kamarku
"baiklah sobat aku akan duluan ke meja makan, hati2 sobat sepertinya lantainya baru dipel" tambah cody.
Setelah aku cukup menenagkan diriku akupun menyusul cody dan yg lainnya untuk makan malam, kami ber5 pun akhirnya makan malam dan segera tidur, karena keesokan harinya aku akan pulang pagi hari. sebelum tidur aku sempat berpikir, apa yang sebenarnya sinta liat, apa ia ingin mengerjaiku, ohh iya aku baru ingat tadi aku bersikap kurang ajar terhadapnya mungkin ia ingin membalas dendam ahaha aku akan segera meminta maaf ke sinta atas perilaku ku tadi segera setelah bertemu dengannya.
keesokan malamnya setelah pulang kami dikabarkan oleh nenek bahwa kakek telah meninggal, dan ia dikubur dihalaman belakang dekat danau.
sayang sekali kami tidak berpamitan dihari terakhirnya. Bagaimana ayah dan ibu ku lupa.
Kami pun berangkat dari rumah sekitar jam 6 sore, saat itu hujan mengguyur cukup deras ditambah kabut yg cukup tebal membuat ayah harus fokus kejalan, sesampainya disana kami disambut oleh senyuman hangat nenek, aku, ayah dan ibu pun segera menemui kakek, kondisi kakek sangat parah ia seperti mengalami masa2 kritisnya, aneh apa sebaiknya tidak dibawa kerumah sakit saja ?
Keesokan harinya aku, cody, ibu dan ayah piknik didekat danau halaman belakang, sayang kakek dan nenek tidak bisa ikut, sehabis makan aku dan cody memutuskan untuk berenang didanau, saat sedang berenang aku dikagetkan oleh teriakan cody dari mimik wajahnya ia seperti melihat hantu, dengan cepat ia segera berlari kedalam rumah, tidak sempat aku bertanya kepadanya ada apa, mungkin ia melihat ular, dari kecil ia kan sudah pobia terhadap hewan melata.
Malam pun tiba, malam yg dingin, angin disini membuat bulu tangan ku berdiri. sangat bosan disini tidak ada yg menemaniku cody sedang tidur, ibu dan nenek sedang masak, ayah sedang bersama kakek. untungnya aku bawa laptop sehingga aku dapat video call dengan teman perempuanku berharap saja menemukan kehangatan hihihi, benar saja suasana yg tadinya dingin menjadi panas dan gerah, aku pun memutuskan untuk mandi dulu sehingga aku lupa aku meninggalkan temanku yg masih terhubung divideo call, dengan segera aku menemui temanku sehabis mandi. Aneh ia berbicara dengan gagap dan wajahnya pun berubah pucat,
"Hei maaf, aku tidak sengaja meninggalkanmu tadi ahaha"
"Ttttadi ittu sssiapa ?" Jawabnya dengan suara yg patah2
"Tadi kapan ?"
"Saat kamu pergi aku melihat ada seseorang yg menyeret orang lainnya" mukanya tambah pucat.
"Apakah kamu yakin ?" Jawab ku semakin penasaran, koneksinyapun terputus
Aku semakin panik karena mendapati tetesan darah didepan kamarku,
"Apakah mungkin yang dikatakan dia benar, apakah ada pembunuh atau apapun berada didalam rumah" aku pun segera mengunci pintu kamarku dan bersembunyi dibalik selimut, tidak lama setelah itu aku mendengar teriakan ibu memanggil nama ku dari luar, aku yg sebenernya takut pun memberanikan diri untuk keluar kamar, dengan lutut yg gemetar perlahan aku membuka pintu kamar,
"Aaapa menngapa sudah tidak ada ? " sontak aku ketika tidak melihat adanya berkas tetesan darah didepan kamar, akupun merenung sejenak dan meyakinkan diriku bahwa darah yg kuliat tadi hanyalah hayalan ku saja.
Cody datang menghampiriku dengan wajah baru bangun tidurnya
"hei sobat sekarang sudah saatnya makan malam bukan ? Ayo aku sudah tidak sabar mencicipi masakan nenekmu". Masih dengan wajah kebingungan aku terdiam didepan kamarku
"baiklah sobat aku akan duluan ke meja makan, hati2 sobat sepertinya lantainya baru dipel" tambah cody.
Setelah aku cukup menenagkan diriku akupun menyusul cody dan yg lainnya untuk makan malam, kami ber5 pun akhirnya makan malam dan segera tidur, karena keesokan harinya aku akan pulang pagi hari. sebelum tidur aku sempat berpikir, apa yang sebenarnya sinta liat, apa ia ingin mengerjaiku, ohh iya aku baru ingat tadi aku bersikap kurang ajar terhadapnya mungkin ia ingin membalas dendam ahaha aku akan segera meminta maaf ke sinta atas perilaku ku tadi segera setelah bertemu dengannya.
keesokan malamnya setelah pulang kami dikabarkan oleh nenek bahwa kakek telah meninggal, dan ia dikubur dihalaman belakang dekat danau.
sayang sekali kami tidak berpamitan dihari terakhirnya. Bagaimana ayah dan ibu ku lupa.