Free Wifi

At 3:05 PM


Uwoo, kangen sama kalian mber colonthree emoticon
Selamat menunaikan ibadah puasa buat yang merayakan ya.. Maaf telat, telat banget malah.
Maaf baru bisa ol juga sekarang, soalnya diriku sibuk ngurus pendaftaran sekolah baru sama MOS colonthree emoticon
----------


Source : scaryforkids
Ts : Crescent - *bening*

Namaku Masha dan berumur 16 tahun. Aku tinggal di sebuah kota kecil di Russia. Ayahku tidak menghasilkan terlalu banyak uang dan keluargaku tidaklah kaya. Ada banyak hal yang tidak bisa kami dapatkan. Salah satunya adalah Internet.
Suatu hari, ketika aku berada di sekolah, salah satu temanku mengatakan bahwa dia mendengar suatu kabar tentang layanan baru yang memberimu akses gratis ke Internet. Semua yang harus kau lakukan hanyalah terhubung ke jaringan mereka, yang bernama "Free Wifi" dan kemudian kau dapat menjelajahi Internet sepuas hatimu tanpa harus membayar sepeserpun. Hal itu terdengar terlalu bagus jika menjadi kenyataan.
Sore itu, ketika aku pulang kerumah, aku memutuskan untuk mencobanya. Aku membuka laptopku dan mencari jaringan yang bernama "Free Wifi." Signal jaringan itu sangat bagus, jadi Aku memilihnya dan mengklik "Connect." Internet Browser-ku muncul, dan pada background hitam itu, tertulis sebuah pesan yang diketik dengan huruf berwarna merah mengerikan:
"Selamat datang di Free Wifi! Terima kasih telah berkunjung! Kami tidak memerlukan pembiayaan apapun. Kami tidak membutuhkan registrasi apapun. Yang kami perlukan hanyalah informasi dasar tentang pengunjung kami. Tolong jawablah pertanyaan berikut."
Ada empat foto di page itu. Sebuah bus, kapal, kereta api, dan pesawat.
Di bawahnya, ada sebuah pertanyaan:
"Apkah alat transportasi yang biasa kau gunakan?"
Aku bersepeda ke sekolah, ayahku tidak memiliki mobil dan kami tidak pernah bisa pergi kemanapun saat liburan. Aku tidak menggunakan salah satu dari empat alat transportasi yang disebutkan diatas, jadi aku memilih kereta secara acak dan mengklik gambarnya.
Sebuah pesan bertuliskan "Terima Kasih" muncul di layar dan kemudian, aku dapat menjelajahi Internet. Aku sangat senang. Ini adalah jawaban untuk semua masalahku. Sekarang, Aku dapat membuat sebuah akun Facebook dan tetap terhubung dengan teman-temanku di Twitter dan Instagram.
Besoknya, entah bagaimana, saat aku menonton TV, pertunjukkan itu terganggu oleh berita tanda siaga. Reporter berita lokal mengatakan bahwa telah terjadi suatu kecelakaan hebat. Sebuah kereta tergelincir dan keluar dari jalur ketika sedang menyebrangi jembatan. Beberapa gerbong terjatuh ke dalam sungai dan hampir semua orang dalam kereta itu meninggal.
Aku sangat terkejut. Itulah saat dimana aku ingat tentang website yang kukunjungi kemarin malam. Aku telah memilih gambar kereta. Aku mencoba memberitahukan pada diriku sendiri bahwa hal itu hanyalah suatu kebetulan belaka. Maksudku, apa yang akan terjadi jikalau aku memilih gambar pesawat terbang? Itu sungguh menggelikan.
Sore itu, Aku harus menggunakan Internet lagi. Aku menghubungkan laptopku dengan jaringan Free Wifi dan lagi, page yang sama muncul. Kali ini, pertanyaannya berbeda.
Ada empat macam gambar rumah: Sebuah bungalo, rumah dengan dua lantai, rumah dengan tiga lantai, dan sebuah apartemen.
Di bawahnya, ditulis dengan huruf merah menyeramkan, adalah pertanyaannya:
"Manakah tipe rumah yang kau tinggali sekarang?"
Keluargaku tinggal di bungalo dan tanganku hampir memilih pilihan itu ketika tiba-tiba aku menghentikan diriku sendiri. Jari-jariku mengudara di atas tombol mouse, tapi aku tidak bisa menekannya. Bagaimana jika perkiraanku benar? Aku bertanya-tanya. Itu merupakan suatu pemikiran konyol, tapi aku tidak bisa mengambil kesempatan itu.
Sebagai gantinya, aku mengklik gambar apartemen, hanya untuk berjaga-jaga. Sebuah pesan "Terima Kasih" muncul di layar dan akhirnya aku dapat menjelajahi Internet lagi.
Hari berikutnya, apartemen di dekat sekolahku terbakar habis. Untungnya, kebakaran itu terjadi saat siang hari, jadi kebanyakan orang tidak berada di rumahnya. 20 orang tewas dimakan api. Polisi mencurigai hal ini sebagai aksi pembakaran.
Aku sangat khawatir. Hal ini mulai tidak terlihat seperti kebetulan belaka. Tidak peduli seberapa gila hal ini, aku mempunyai suatu pemikiran yang entah bagaimana, Free Wifi-lah yang menyebabkan semua tragedi ini. Aku memutuskan bahwa lebih baik jika aku meninggalkan semua ini.
Entah bagaimana, malam itu, aku mulai meragukan diriku sendiri. Semakin aku memikirkan tentang hal itu, semua terlihat semakin konyol pula. Apakah aku paranoid? Bagaimana bisa, terhubung ke suatu jaringan Free Wifi menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal?
Setelah merenungkan hal itu selama hampir satu jam, aku menyakinkan diriku bahwa itu hanyalah suatu kebetulan yang sangat gila. Aku mengeluarkan laptop ku, menyalakan, dan menghubungkannya dengan Free Wifi.
Internet Browser-ku terbuka. Ada empat buah gambar lagi. Ketika aku melihatnya, diriku terkesiap dalam horror.
Gambar itu adalah gambar ibuku, ayahku, adik perempuan kecilku dan ... aku
Di bawahnya, ditulis dengan huruf merah menyeramkan, adalah pertanyaannya:
"Siapakah anggota keluarga favoritmu diantara keempat gambar berikut?"
----------
Moral : Never take any free-related-things. Never. Kecuali kalian semua emang bener-bener gapunya uang lagi.
Yah kayak minuman gratis, makanan gratis, atau apalah itu yang berhubungan dengan gratis-gratis. Apalagi sama cewe-cewe nih ya, iykwim* Modus pengepul cewe sekarang kan pada kayak gitu semua, cmiww colonthree emoticon *entah kenapa diriku akhirnya ketawa pas baca cerita ini (?)

CERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
CERITA SELANJUTNYA
Next Post »
Komentar Menggunakan Akun Facebook
0 Komentar Menggunakan Akun Blogger

Berkomentarlah Yang Baik dan Sesuai Dengan Artikel :) dan Jika Ingin Menyisipkan Emotikon Pada Komentar, silahkan Klik Tombol EmoticonEmoticon