Selamat siang!~
- (Not) On Time -
Original story by : Agnes Woo
Otakku terasa melompong. Belakangan diketahui, aku mengalami apa yang orang-orang yakini dengan 'kepikunan'.
Aku bertengkar hebat dengan istriku. Ia pergi. Aku menyusulnya. Namun aku tak dapat mengatakan apa-apa pada anakku ketika aku kembali tanpa membawa pulang ibunya.
Anakku lalu menangis.
Setidaknya aku mengakui kesalahanku meskipun aku benar-benar lupa dengan apa penyebab pertengkaran kami silam.
Aku menunggu kepulangan istriku sampai aku tak ingat sudah beberapa hari ini aku tidak pergi ke kantor.
Aku tak ingat dimana aku meletakkan kunci mobilku.
Bahkan aku sama sekali tak ingat kapan terakhir kalinya rumahku dibersihkan.
Kepalaku terasa sakit.
Sampai sesuatu melintas dalam ingatanku begitu saja; Sejak kapan anakku berhenti menangis?
Belakangan ia melempari semua mainannya dan selalu berteriak memanggil-mangg
Kemudian aku terpaksa menguncinya di gudang..
Dan aku persis seperti orang linglung.
Aku membiarkan anakku terkurung dalam waktu yang cukup lama. Tanpa makan, minum, dan ventilasi udara yang baik.
Istriku tak kembali dan sekarang anakku kubiarkan mati.
Penyesalan bukan hal yang wajar saat ini. Aku harap aku dapat mengingat dimana tepatnya aku membiarkan istriku sekarat akibat hantaman batu besar pada kepalanya waktu itu.
*
- Agnes Woo -