- Iri? -
Original Story By : Agnes Woo
"Kau baik saja?"
Bridget tak menjawab. Percaya atau tidak, ia cemburu mengetahui Jill baru saja mengganti ponsel lamanya dengan merk teranyar.
Aku menatapnya geli. Apa yang harus ia cemburui? (Bukan lagi rahasia umum jika semua murid di sekolah tahu bahwa ia kaya, cantik, dan popular.)
Berani taruhan ia akan membeli ponsel yang sama persis dengan milik Jill.
Sebenarnya ini bukan masalah besar, hanya terkadang sikap Bridget sudah kelewat berlebihan.
Aku mengerti jika Bridget memiliki banyak uang, tapi bukan berarti hal ini dapat mengubahmu menjadi sinting, bukan?
Sampai kemudian orang tua Bridget tiba-tiba mengalami kebangkrutan. Namun Bridget tetap ingin menuntut keinginannya yang bermuluk. Akhirnya ia tak dapat melakukan apa-apa lagi selain menyalahkan orang tuanya dan ia merutuki keduanya dengan kata-kata tak enak didengar.
Dan Bridget menjadi benar-benar sinting.
Rabu pagi saat di sekolah kedatangan seorang murid pindahan, aku sudah membayangkan apa yang akan dilakukan Bridget kali ini. Mungkin ia tidak akan sanggup membeli merk parfum yang sama, atau sekedar mengganti sepatunya persis seperti si murid baru.
Aku terkikik.
Beberapa hari kemudian Bridget tak masuk sekolah. Ibunya mengatakan jika ia seperti mengalami guncangan. Agak sedikit iba sebenarnya, untuk itulah aku menjenguknya pada minggu sore.
"Mereka bilang kau sakit," Kataku begitu menyaksikan Bridget tergolek diatas ranjangnya. Wajahnya pucat dan ia terlihat kacau.
"Kau tau? Aku muak dengan hidupku."
"Apakah ini karena Selena?" Ups. Aku menyebut nama si murid baru.
Bridget menghela napas.
"Jangan begitu. Bagaimana kalau kita keluar sebentar?" Aku meringis, "Ayahku baru saja membeli mobil baru. Aku tak sabar mengendarainya!
Bridget hanya diam. Ekspresinya terlihat aneh.
Sekarang aku tak sabar dengan apa yang akan dilakukan oleh gadis sinting itu.
Aku menggiring kakiku keluar dari kamarnya. Kubiarkan ia memilih untuk meraih pisau atau silet yang sengaja kutinggalkan tepat disisi ranjangnya.
*
- Agnes Woo -